Ibu Nani Firmansyah, salah satu survivor kanker payudara yang juga pengelola rumah singgah YKPI bercerita mengenai rumah singgah YKPI. Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) memberikan fasilitas bagi pasien kanker payudara yang sedang menjalani pengobatan untuk bisa tinggal di rumah singgah YKPI. Pasien yang tinggal di rumah singgah juga khusus pasien yang berdomisili di luar kota Jakarta.
Ibu Nani juga menuturkan, pasien yang datang ke rumah singgah YKPI banyak yang sudah dalam stadium lanjut dan ini memperbesar angka kematian akibat penyakit kanker payudara. Oleh karena itu, wanita yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi survivor kanker payudara tersebut menghimbau kepada masyarakat khususnya perempuan dan masih berusia muda untuk rutin melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) agar angka penyakit kanker payudara khususnya kanker payudara stadium lanjut di Indonesia bisa berkurang.
“ Kebetulan saya sendiri adalah pengelola Rumah Singgah YKPI, dimana disana bisa dilihat pasien-pasien yang datang untuk berobat ke Jakarta, ke RS Dharmais utamanya yang datang dari luar Jakarta. Mereka tidak punya tempat tinggal dan bisa tinggal di tempat kami, kebetulan lokasi kami tidak jauh dari RS Dharmais. Disana bisa terlihat bahwa pasien-pasien yang datang dengan stadium lanjut, rata-rata mereka 70% stadium lanjut. Sampai hari ini kami sudah menerima sekitar 200 pasien yang datang rutin bergantian untuk datang menginap dan berobat itu ternyata hampir 30-40% nya tidak tertolong. Ini karena diketahui sudah stadium lanjut. Untuk itu kami menghimbau kepada generasi muda, utamanya kepada anak-anak kita sekarang, lakukanlah SADARI, Periksa Payudara Sendiri secara rutin dan untuk wanita yang umurnya diatas 40 tahun lakukan pemeriksaan mammografi untuk mencegah terjadinya kanker payudara stadium lanjut,”ungkap Ibu Nani
Medis adalah langkah yang terbaik seandainya kita terdiagnosa mengidap kanker payudara, itu lah kata-kata yang sering disosialisasikan Ibu Nani Firmansyah kepada banyak pihak agar masyarakat tidak memilih jalan yang salah dengat berobat ke alternatif.
“ Sekarang banyak sekali informasi-informasi mungkin yang bisa dikatakan menyesatkan lah ya karena menggunakan alternatif-alternatif yang tidak ada uji klinisnya sehingga justru ini akan menambah parah kondisi pasien itu sendiri,”tambahnya.