Penyakit kanker payudara masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar wanita Indonesia. Semakin hari jumlah pasien terdiagnosa kanker payudara di Indonesia semakin tinggi. Saat ini dari data terbaru Globocan mencatat ada sebanyak 66 ribu pengidap kanker payudara di Indonesia. Dari jumlah ini, sebanyak lebih dari 48 persen di antaranya telah memasuki stadium lanjut. Oleh karena itu perlu diadakan sosialisasi agar masyarakat bisa mengetahui cara mendeteksi dini kanker payudara.
Cara melakukan deteksi dini kanker payudara ada beberapa cara, dengan melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) yang dapat dilakukan satu bulan sekali di hari ke 7-10 setelah hari pertama haid. Lalu bagi wanita usia diatas 40 tahun bisa melakukan pemeriksaan Mammografi. Dengan Mammografi, kita bisa mengetahui secara pasti apakah ada kanker payudara di tubuh kita atau tidak.
Salah satu wanita yang mengikuti pemeriksaan Mammografi adalah Ibu Retno Supardji, Wakil Ketua dari Yayasan Onkologi Anak Indonesia tersebut awalnya takut untuk melakukan pemeriksaan mammografi, tetapi akhirnya beliau melakukan pemeriksaan mammografi bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
“ Saya baru saja melakukan pemeriksaan mammografi pada payudara saya, sudah lama tidak saya lakukan karena saya takut saat pemeriksaan terasa sakit, akhirnya tadi saya merasakannya tetapi ternyata tidak sakit sama sekali meskipun diperiksa dari segala arah. Mammografi itu sangat penting supaya kita bisa menemukan apapun yang ada di dalam payudara kita scara dini karena jika cepat ketemu, itu makin cepat diatasi, makin baik,” ungkap Ibu Retno.
Ibu Retno juga menghimbau kepada masyakarat agar tidak takut untuk melakukan pemeriksaan terutama pemeriksaan mammografi bagi wanita usia diatas 40 tahun agar terhindar dari penyakit kanker payudara terutama kanker payudara stadium lanjut.
“ Ayo jangan takut, mari periksa mammografi payudara, selalu harus sehat,” tutup Ibu Retno