Bahasa
|
|
|
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bekerja sama dengan Sepolwan mengadakan Sosialisasi Skrining Deteksi Dini Kanker Payudara dan Praktek SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) yang diselenggarakan pada hari Rabu, 9 April 2025 pada pukul 9 sampai dengan 11 pagi di Sekolah Polwan angkatan 57, Ciputat, Tangerang.
Acara yang diawali dengan sambutan dari Ibu Titien Pamudji selaku perwakilan dari YKPI ini diikuti oleh 297 siswi Sekolah Polwan. Bertindak sebagai tuan rumah, Kepala Sekolah Polwan, Kombes Pol Dr. Melda Yanny S.I.K., M.H juga turut memberikan sambutannya.
Pada acara inti, selaku narasumber, DR. dr Yadi Permana Sp.B. Sub Sp Onk (K) menjelaskan secara detail tentang penyakit kanker payudara dan bagaimana cara deteksi dini yang paling mudah agar terhindar dari penyakit kanker payudara terutama kanker payudara stadium lanjut.
“ Cara melakukan deteksi dini kanker payudara yang paling mudah adalah dengan melakukan SADARI, Periksa Payudara Sendiri. SADARI bisa dilakukan satu bulan sekali di hari ke 7-10 setelah haid hari pertama,” ujar DR. dr Yadi
Setelah penjelasan dari narasumber, banyak siswi yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber, salah satunya Nurhayati. Siswi berusia 18 tahun tersebut bertanya soal benjolan yang hilang timbul setelah melakukan SADARI.
“ Izin bertanya, apabila kita melakukan SADARI, bulan pertama ada benjolan lalu bulan kedua tidak ada benjolan, bulan ketiga ada benjolan lagi, apakah ada kemungkinan itu kanker payudara?” tanya Nurhayati.
DR. dr Yadi Permana Sp.B. Sub Sp Onk (K) yang mendengar langsung pertanyaan itu langsung menjawab dengan lugas.
“ Bisa saja itu faktor hormonal. Untuk lebih memastikan segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jangan sampai ditunda-tunda agar bisa cepat diketahui apakah itu kanker atau bukan,” jawab DR. dr Yadi.
Di akhir acara, seluruh peserta melakukan praktek SADARI yang dipandu oleh Ibu Nani Firmansyah.
YKPI Saling Jaga Saling Peduli
