Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK), Uli Simanjuntak, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan, Linda Agum Gumelar dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) sebagai upaya strategis dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan kanker di lingkungan istri prajurit TNI-AD, bertempat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (04/02/2025)
Kerja sama ini menjadi sinergi nyata dalam meningkatkan kesadaran serta edukasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara di lingkungan keluarga besar TNI-AD. Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga mencakup penyuluhan dan program Skrining Kesehatan Perempuan (SKP) Kartika yang memberikan akses deteksi dini serta dukungan medis dan psikososial yang lebih komprehensif.
Dari data internal, di tahun 2024 sebanyak 921 anggota Persit Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) tercatat sebagai pengidap penyakit berat, yang mencakup 0,4% dari total 241.270 anggota Persit di seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, kanker payudara menjadi penyakit terbanyak, dengan 281 kasus atau 30,51% dari total pengidap sakit berat. Selain itu penyakit kanker yang juga banyak diderita meliputi kanker otak (5,54%), kanker serviks (4,99%), dan leukemia, kanker nasofaring, kanker tiroid, serta kanker sumsum tulang mencapai 156 kasus (16,94%).
“Data ini menunjukkan bahwa kanker payudara masih menjadi ancaman kesehatan terbesar bagi anggota Persit. Oleh karena itu, deteksi dini dan pendampingan bagi pasien menjadi langkah penting dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit ini.
“Kami ingin meningkatkan pemahaman akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan karena banyak sekali yang baru mencari pertolongan medis setelah kondisi sudah stadium lanjut padahal “chance of living” lebih tinggi apabila tidak terlambat. Harapan saya, tidak ada lagi anggota Persit yang terlambat mengetahui kondisinya dan segera ambil langkah” ujar Uli Simanjuntak, Ketua Umum Persit KCK.
Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Ketua Umum Persit KCK adalah terobosan yang luar biasa dan menunjukkan komitmen serta perhatian kepada kesehatan anggota Persit KCK, khususnya dalam kasus kanker payudara.
“Kami, YKPI sangat menyambut baik kerja sama ini. Bersama persit, kita akan menjalankan berbagai program edukasi dan pencegahan. Harapan saya dan ibu Uli melalui kolaborasi ini semakin banyak ibu-ibu Persit sadar akan pentingnya deteksi dini sehingga banyak nyawa bisa diselamatkan” ujar Linda Agum Gumelar dalam sambutannya.
Program YKPI untuk anggota Persit (Persatuan Istri Prajurit) dilaksanakan langsung ke akar dengan mendatangi setingkat brigade mulai dari sosialisasi SADARI dan SADANIS, pemeriksaan Mammografi, hingga pendampingan bagi penyintas kanker payudara. Skrining dan deteksi dini kanker payudara dengan praktek langsung SADARI yaitu pemeriksaan payudara oleh diri sendiri dengan berdiri di depan cermin. Kemudian SADANIS yaitu pemeriksaan payudara klinis yang dilakukan oleh dokter yang kompeten.
Selanjutnya skrining dengan menggunakan mammografi. Keseluruhan tes tersebut saling melengkapi data yang satu dengan yang lain. Dalam perjanjian kerjasama juga dicantumkan kegiatan pendampingan/pemberdayaan kepada anggota persit KCK yang terdiagnosa kanker payudara di seluruh Indonesia). Pendampingan sebetulnya ini sudah berjalan sejak tahun 2020 yang lalu dan hari ini diperkuat dengan perjanjian kerjasama.
Source : jacindonews.com