Bahasa
|
|
|
Jakarta, YKPI - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) terus berupaya menekan angka kasus kanker payudara stadium lanjut di Indonesia. Salah satu strateginya ialah melibatkan generasi milenial, supaya sadar mengenai kesehatan payudara sejak dini.
Hal ini disampaikan oleh Ketua YKPI Linda Agum Gumelar dalam kegiatan `PodCare: Edisi Spesial dengan Linda Agum Gumelar` pada Sabtu (30/10), di kanal Youtube idsMED Solutions Plus.
"Generasi milenial ini aset investasi SDM yang sehat. Jangan sampai nanti terlalu banyak peledakan kasus kanker payudara. Karena diprediksi tahun 2040 ada peledakan kasus," kata Linda.
Linda menyebutkan, menurut data Globocan 2020, terdapat 66 ribu kasus kanker payudara, di mana 22 ribu di antaranya meninggal dunia. Yang mencengangkan, 70 persen memeriksakan diri saat berada di stadium lanjut.
"Dari penduduk Indonesia sebanyak 270 juta, 25,8 persennya adalah generasi milenial, dan 27,9 persen generasi Z. Mereka yang harus kita persiapkan dalam rangka menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut," papar Linda.
Pelibatan generasi milenial, lanjut Linda, dilakukan dengan menggaet teman-teman muda yang memiliki ketertarikan maupun pengalaman terkait kanker payudara.
Dengan demikian, mereka diharapkan mampu berbicara tentang kanker payudara di kalangan milenial melalui berbagai media, baik talkshow maupun webinar mengenai skrining dan deteksi kanker payudara.
"Kami mendatangkan narasumber, dan sampaikan tentang pentingnya skrining tadi, baik melalui webinar dan talkshow. Alhamdulilla, sampai saat ini kami sudah bisa menjangkau lebih dari 42.500, di mana 50 persennya adalah generasi milenial," ujar Linda.
Untuk diketahui, skrining kanker payudara dapat dilakukan melalui Periksa Payudara Sendiri (Sadari), Periksa Payudara Klinis (Sadanis), USG, dan Mammografi.
