Bahasa |

YKPI Dukung Program Vaksinasi bagi Pasien Kanker


YKPI Dukung Program Vaksinasi bagi Pasien Kanker

Minggu, 08/08/2021

Jakarta, YKPI - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mendukung upaya vaksinasi terhadap pasien kanker. Sebagaimana diketahui, angka kematian pasien kanker yang terkena Covid-19, lebih tinggi dari pada pasien normal.

"Kami mendorong penyintas kanker untuk menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya karena bisa langsung berkomunikasi dengan dokter ahli bedah Onkologi bila ada keraguan terhadap vaksinasi bagi pasien kanker," tutur Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar usai kegiatan vaksinasi massal pasien kanker di Summarecon, Serpong, Tangerang Selatan pada Minggu (8/8).

Sebagaimana diketahui, Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi (PERABOI) bekerja sama dengan Komando Distrik Militer 0510/Tigaraksa Kodam Jaya Kabupaten Tangerang, menggelar vaksinasi massal yang menyasar pasien kanker. Kegiatan ini diikuti lebih dari 700 pasien kanker.

Ketua Pengurus Pusat PERABOI, dr. Walta Gautama, SpB(K)Onk mengatakan vaksinasi massal bagi pasien kanker ini merupakan salah satu upaya PERABOI, agar pasien kanker diprioritaskan mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Pasalnya, di Italia dan Prancis, angka kematian pasien kanker yang terkena Covid-19 cukup tinggi dibandingkan pasien normal.

"Angka kematian pasien dengan kanker kena Covid-19 jumlahnya 26 persen, sedangkan orang normal hanya 4-5 persen," kata dr. Walta dalam sesi konferensi pers kepada awak media.

Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit besar di Indonesia yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais, RS Hasan Sadikin Bandung, dan RS Sanglah Bali, menunjukkan bahwa angka kematian pasien kanker dengan Covid-19 berkisar antara 20-30 persen.

"Itu sebabnya kami memilih bakti sosial berupa vaksinasi massal bagi pasien kanker," jelas dr. Walta.

Ketua Panitia Pelaksana, dr. Abdul Rachman, SpB(K)Onk menyebut sasaran kegiatan vaksinasi massal ini meliputi pasien kanker dan keluarganya yang tinggal di Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya. Pendaftaran dilakukan sebelum secara secara daring, guna mencegah kerumunan.

"Antusiasme pasien dan penyintas kanker sangat besar, sehingga kami harus melakukan sistem buka-tutup pendaftaran online untuk menjamin ketersediaan vaksin untuk semua yang telah terdaftar," ujar dr. Abdul.

icon-whatsapp-ykpi