Bahasa |

Perempuan Mendapatkan Perawatan Terbaik dan Pelayanan yang Komprehensif


Perempuan Mendapatkan Perawatan Terbaik dan Pelayanan yang Komprehensif

Minggu, 12/11/2023

YKPI - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bekerjasama dengan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) mengadakan Pelatihan Peran Dokter Keluarga Dalam Pendampingan Pasien Kanker Payudara untuk 40 Dokter Keluarga yang terhimpun didalam PDKI yang diadakan pada tanggal 10 -11 Nopember 2023  bertempat di Hotel Grand Mercure, Medan. Pelatihan ini dilaksanakan untuk  mewujudkan Visi YKPI bersama PERABOI dalam rangka menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut dan meningkatkan pengetahuan para dokter keluarga terkait kanker payudara dan deteksi dini guna pencegahannya sedini mungkin.. Tujuan dari kegiatan ini  untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, wawasan dokter keluarga tentang kanker payudara, deteksi dini, diagnosa dan tahapan tindakan pelayanan pengobatan dan perawatan lanjutannya,  mendiskusikan peranan dokter keluarga di tahap awal, tahap operasi dan terapi dan tahap pasca operasi pasien kanker payudara,, memahami segala sudut pandang dari kanker payudara, diagnosis dan perawatan, memahami dampak emosi dan perasaan dari pasien mengenai kanker payudara sehingga dapat berkomunikasi secara efektif, memahami cara berkomunikasi dan membangun kepercayaan dan hubungan dengan pasien kanker payudara serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat termasuk kelompok perempuan dari berbagai elemen terkait deteksi dini melalui praktek SADARI ( periksa payudara sendiri) dan SADANIS (periksa payudara secara klinis).

Dalam rangka untuk meningkatkan deteksi dini kanker payudara dan meningkatkan komitmen dokter keluarga sebagai pendamping pasien kanker payudara, maka pelatihan ini dengan tema: “Peran Dokter Keluarga dalam Pendampingan Pasien Kanker Payudara” sebagai implementasi kesepakatan kerjasama yang sudah ditandatangani tiga pihak yaitu Yayasan Kanker Payudara Indonesia(YKPI), Perhimpunan Ahli Bedan Onkologi Indonesia (PERABOI) dan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) pada bulan Mei 2023

Acara ini dibuka oleh Menteri  Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang dalam sambutannya mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini, Kegiatan ini merupakan inisiatif yang sangat penting dalam upaya meningkatkan     kesadaran dan pemahaman tentang kanker payudara, sebagai salah satu isu yang begitu vital dalam kesehatan perempuan dan hal ini juga merupakan bagian dari upaya besar dalam upaya pemenuhan hak peningkatan derajat kesehatan perempuan. Derajat kesehatan perempuan harus menjadi perhatian kita bersama dan harus terus di tingkatkan, karena perempuan mengisi hampir setengah dari total penduduk Indonesia dan merupakan pilar utama dalam masyarakat kita, Demikian juga kesehatan perempuan juga menentukan dilahirkannya generasi yang sehat dan cerdas. Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk peningkatan derajat kualitas kesehatan perempuan termasuk pencegahan kanker payudara. Hal ini dikarenakan statistik tentang pasien kanker payudara di Indonesia cukup mengkhawatirkan, program – program layanan.kesehatan seperti BPJS kesehatan dan pogram skrining kanker payudara secara rutin menjadi bagian dari langkah-langkah yang diambil pemerintah, namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi terutama dalam hal pemahaman masyarakat. Edukasi dan pendampingan piak-pihak yang berdekatan dengan perempuan sebagai pasien kanker payudara termasuk dokter keluarga menjadi sangat krusial. Mereka adalah garda terdepan dalam memberikan informasi dukungan emosial dan perawatan yang terbaik bagi pasien. Selain itu dokter keluarga juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada keluarga pasien, ,membantu dalam proses pemantauan  dan memberikan dukungan yang berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, diharapkan tidak hanya akan memperoleh  wawasan  yang lebih dalam tentang penyakit kanker  payudara, namun juga mendapatkan pengetahuan tentang  bagaimana   dokter keluarga dapat memainkan peran penting dalam pendampingan pasien kanker payudara. Dengan adanya pelatihan ini, akan semakin menguatkan terwujudnya harapan akan lahirnya dokter keluarga sebagai pendamping dan teman curhat pasien kanker payudara.

Linda Agum Gumelar, Ketua YKPI mengatakan  bahwa bermula dari keinginan YKPI sebagai mitra pemerintah disandingkan dengan pengalaman di lapangan selama 20 tahun serta bersandar pada data Globocan 2020 menunjukkan bahwa Kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita terdiagnosa kanker di Indonesia. Kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu jiwa dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa dan yang memprihatinkan adalah bahwa 70% datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut.

Pelatihan ini dilaksanakan bermitra dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga sebagai bagian dari rangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023. Kegiatan ini sebagai upaya untuk menurunkan jumlah kasus kanker payudara yang datang terlambat di RS, pasien kanker payudara mendapatkan penanganan tepat dan segera, pasien kanker payudara mendapatkan pendampingan medis dan psikologis sejak tahap pre-diagnosis selama dan setelah terapi, pasien kanker payudara yang mengalami efek samping terapi dapat menghemat dana, waktu, dan energi karena bisa memperoleh penjelasan dan pertolongan pertama dari dokter keluarga, pasien kanker payudara yang mengalami kegawatdaruratan onkologi dapat segera memperoleh pertolongan pertama dari dokter keluarga. Untuk itu, perlu dilakukan terobosan untuk bisa memfasilitasi hubungan kerjasama antar organisasi perhimpunan profesi dibidang kesehatan, ujar Linda

Guna mengoptimalkan kegiatan bersama ini, YKPI mempunyai dasar yang bisa dipertanggungjawabkan, baik sebagai alasan atau pertimbangan kegiatan maupun dalam menyusun modul / materi  dengan membuat survey yang respondennya adalah para penyintas kanker payudara dari berbagai wilayah di Indonesia (YKPI mendampingi sekitar 700 penyintas kanker payudara dan dalam survey tersebut kami juga dibantu oleh responden dari komunitas-komunitas kanker payudara lainnya).

Survey tersebut dilaksanakan dari tanggal 10 – 22 September 2023 mendapatkan respon sebanyak 854 responden dari penyintas kanker payudara dan tema dari survey tersebut adalah “Suara Pasien” sehingga kemudian berdasar hasil survey tersebut disusunlah materi-materi yang akan disampaikan oleh para narasumber selama pelaksanaan pelatihan dua hari ini baik dari PERABOI maupun PDKI. Dari hasil survey bahwa 58,7 % responden adalah mereka yang telah survive > 5 Tahun dan 60,1% responden adalah pasien kanker payudara dengan kondisi stadium dini yang hingga saat ini ada baik-baik saja.Hal tersebut tidak terlepas dari reaksi responden memutuskan berobat secara medis ke dokter dalam waktu singkat.

Ada 41,3% yang memutuskan konsultasi ke dokter dalam waktu kurang dari 1 minggu dan 31,3% sudah ke dokter dalam waktu 1 bulan setelah meraba ada benjolan payudara.

Ditemukan juga bahwa ketika menerima diagnosa kanker payudara 90,6% responden berupaya mencari tahu tentang kanker payudara melalui browsing di internet, ngobrol dengan sesama pasien atau diskusi dengan kerabat yang berprofesi sebagai tenaga medis.

Sedangkan yang berhubungan dengan tindakan terapi : 74,4% responden ketika pulang rawat setelah operasi membawa serta selang pembuangan cairan (drain) dan sekalipun pasien telah dijelaskan mengenai cara membuang cairannya, tetapi drain dan tindakan perlakuan terhadap drain itu sendiri dan kewajiban mengganti perban luka operasi tetap saja bukan hal yang mudah untuk dihadapi oleh pasien seorang diri. Sebagian dari responden pasca operasi (13,2%) mengalami sumbatan drain dan tentu saja mereka membutuhkan pertolongan tenaga medis. Dari hasil survey, 65,5% ke dokter bedah, 15,9% ke Poli Luka, 9,7% ke klinik dekat rumah, 8,8 % memanggil layanan home care.

Dr Walta Gautama, SpB,SubSp,Onk(K) Ketua  Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dalam sambutannya mengatakan bahwa Pelatihan Peran Dokter Keluarga Dalam Pendampingan Pasien Kanker Payudara ini menjadi bekal yang diberikan kepada Dokter Keluarga agar menemui kasus kanker payudara lebih awal. Dengan kolaborasi YKPI, PERABOI dan PDKI ini harapannya tahun 2030 stadium lanjut makin menurun.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Dr. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc, CM-FM, MPd.Ked, Sp.KKLP, menjelaskan bahwa dokter spesialis kedokteran keluarga yang lebih dikenal sebagai dokter keluarga, sebagai garda terdepan dalam sistem perawatan kesehatan primer, memiliki peran yang sangat penting dalam mengisi kesenjangan pelayanan kontinum kanker payudara. Dokter keluarga adalah orang pertama yang sering kali berinteraksi dengan pasien, memiliki pemahaman yang mendalam tentang sejarah kesehatan pasien, dan menjalin hubungan yang kuat dengan keluarga mereka. Ini memberi dokter keluarga posisi unik untuk mengenali gejala awal, memberikan edukasi, serta membantu perempuan dalam menjalani skrining dan pencegahan yang diperlukan.

Dalam mengisi kesenjangan, dokter keluarga dapat membantu dalam beberapa cara yang sangat krusial. Pertama, dokter keluarga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining kanker payudara dan tindakan pencegahan. Dengan memberikan informasi yang akurat dan membangun hubungan yang positif dengan pasien, dokter keluarga dapat memotivasi perempuan untuk menjalani pemeriksaan rutin. Kedua, dokter keluarga juga berperan dalam mendeteksI gejala awal kanker payudara dan merujuk pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada tahap awal, kanker payudara seringkali tidak menimbulkan gejala yang nyata, tetapi dokter keluarga yang cermat dapat menemukan tanda-tanda yang tidak biasa pada pemeriksaan fisik atau riwayat medis pasien. Ketiga, dalam pelayanan primer, dokter keluarga dapat memainkan peran penting dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien yang menghadapi diagnosis kanker payudara. Mereka dapat membantu pasien dan keluarga dalam memahami rencana perawatan, mengelola efek samping pengobatan, dan menjalani perjalanan yang seringkali penuh tantangan, ujar Isti lebih lanjut.

Kami percaya bahwa dokter keluarga memiliki potensi besar dalam mengisi kesenjangan pelayanan kanker payudara di tingkat primer. Untuk itu, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggotanya dalam merawat pasien dengan kanker payudara. Kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk spesialis onkologi dalam hal ini PERABOI, lembaga kesehatan masyarakat seperti Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), dan profesi lain seperti para psikolog dan psikolog klinis, untuk memastikan bahwa perempuan mendapatkan perawatan terbaik dan pelayanan yang komprehensif, imbuh Dr Isti mengakhiri sambutannya.

Sumber: Siaran Pers Humas

icon-whatsapp-ykpi