Bahasa |

Melatih Relawan yang Empati dan Simpati kepada Pasien Kanker Payudara


Melatih Relawan yang Empati dan Simpati kepada Pasien Kanker Payudara

Senin, 28/08/2023

YKPI - 40 peserta yang mengikuti pelatihan pendampingan Pasien Kanker Payudara Bersertifikat Internasional TUV Rheinland yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bekerjasama dengan London School of Public Relations (LSPR) Jakarta pada 25-27 Agustus ini menjadi harapan bagi Linda Agum Gumelar selaku ketua YKPI.

"Setelah mengikuti pelatihan ini saya berharap bisa memahami tentang materi deteksi dini kanker payudara, tetapi pendamping itu bukan menggantikan peranan dokter atau tenaga medis terlatih, semakin memiliki empati dan simpati kepada pasien kanker payudara, mampu berkomunikasi yang baik dengan pasien kanker payudara maupun keluarganya, mampu memahami psikologi pasien kanker payudara," ujar dia.

Kegiatan pelatihan yang diadakan di London School of Public Relations, Jakarta, merupakan agenda rutin tahunan YKPI dan pelatihan ini bersertifikat TUV Rheinland International. Besarnya animo peserta yang ingin mengikuti pelatihan ini terpaksa harus dibatasi, di mana tahun ini YKPI menerima tenaga Kesehatan dan non Kesehatan untuk mengikuti pelatihan tersebut dari:
- RSUD Kabupaten Tangerang 
- Puskesmas Kecamatan Curug, Kab.Tangerang, 
- Puskesmas Kecamatan Kelapa Dua, Kab. Tangerang, 
- Pasien RS Primaya Kabupaten Tangerang
- Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)
- Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
- Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta  Barat
- Survivor Kanker Payudara Kartika YKPI
- Survivor Kanker Payudara Dian YKPI
- RS Umum Daerah NTB
- RS Royal Prima Medan 
- Universitas Prima Indonesia Medan

Sejumlah materi pelatihan telah disiapkan dan akan dibawakan langsung oleh para ahlinya, diantaranya oleh dr. Walta Gautama, Sp.B, Supsp, Onk (K) yang akan membawakan materi Pengetahuan Dasar Kanker Payudara, Diagnosa dan Terapi lalu ada juga ahli komunikasi Rizka Septiana, S.Sos, S.Si, M.Si. yang membawa materi Membangun Hubungan dan Kemampuan Berkomunikasi, lalu ada ahli psikolog Cindy Utami, M.Psi, Psikolog yang memberikan pelatihan Dampak Emosional Akibat Kanker Payudara dan Sensitifitas Budaya dan Nelly Hursepuny, M.Psi, Psikolog dengan materi Tehnik Konseling Pasien Kanker Payudara.

Bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan selama 3 hari dan telah berhasil lulus akan mendapatkan Sertifikat Internasional dari TUV Rheinland.

Salah satu upaya untuk membantu mendeteksi dini kanker payudara, membawanya ke dokter untuk didiagnosa bagi yang sudah terdeteksi, mendorong untuk pengobatan lanjutan bagi pasien kanker payudara adalah dengan memanfaatkan tenaga pendamping terlatih, dari keluarga sendiri, relawan atau dari pihak tenaga kesehatan.

"Untuk itu guna meningkatkan pengetahuan dan informasi, wawasan, keterampilan dan kompetensi para tenaga pendamping diperlukan Pelatihan Pendamping Pasien Kanker Payudara," kata Sri Danti Anwar, ketua penyelenggara.

"Tujuannya untuk menambah pengetahuan para peserta yang akan menjadi pendamping pasien kanker payudara agar mengerti mengenai perjalanan penyakit kanker payudara yang dialami oleh pasien kanker payudara dari mulai pengobatan yang sedang/akan dijalani, dan bukan untuk menggurui pasien kanker payudara atau menjadi pemecah persoalan yang dihadapi, akan tetapi ingin berbagi pengalaman," tambah dia.

"Pendamping itu perlu  memiliki kemampuan untuk membangun hubungan dan mendukung pasien kanker payudara dalam mengatasi penyakitnya, berkemampuan dalam berkomunikasi dengan pasien, mengerti akan  emosi dan perasaan dari pasien mengenai kanker payudara sehingga dapat berkomunikasi secara efektif, dampak emosional dari kanker payudara dan dapat memberikan pendapat strategis yang positif dalam mengatasi penyakitnya, mengerti segala sudut pandang dari kanker payudara, diagnosis dan perawatan sampai proses rehabilitasi," lanjut Danti.


Kanker Payudara di Indonesia

Sejak 10 tahun terakhir kanker payudara sudah menjadi kanker dengan jumlah tertinggi di Indonesia dalam hal kasus baru maupun angka kematian.  Setiap hari 1 dari 8 perempuan dapat mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Berdasarkan data Globocan tahun 2020, di Indonesia kasus baru kanker payudara merupakan yang tertinggi jumlahnya yaitu  sebesar 16,6 persen atau 65.858 dari total 396,914 kasus baru seluruh kanker perempuan. Walaupun kita telah mengetahui bahaya kanker payudara, sayangnya 70 persen  pasien kanker payudara yang datang ke rumah sakit berada dalam kondisi stadium lanjut.

Kanker payudara yang terlambat didideteksi, didiagnosa dan dilakukan pengobatan akan mengakibatkan angka kesembuhan yang rendah bahkan dapat menyebabkan kematian, namun sebaliknya manakala dapat terdeteksi lebih awal maka angka kesembuhannya akan semakin tinggi dengan biaya pengobatan jauh lebih rendah.

Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar mengatakan bahwa di Indonesia kanker payudara masih menduduki peringkat pertama terbanyak pada perempuan, mendekati 66 ribu (30,8%) dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa (Data Globocan 2020). Kejadian ini disebabkan hampir 70% pasien terdiagnosa pada stadium lanjut sehingga peluang mencapai kesembuhan kecil. Padahal bila ditemukan pada stadium awal maka kualitas hidup pasien akan lebih baik, oleh karena itu Visi YKPI: Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut. YKPI telah melaksanakan program pendampingan untuk pasien kanker payudara sebagai salah satu bentuk komitmennya. Program dengan tema Pelatihan Pendamping Pasien Kanker Payudara Bersertifikat Internasional TUV Rheinland telah dilaksanakan sejak Tahun 2015 – 2019 setiap tahun satu kali. Namun, sejak tahun 2020 – 2022 sempat terhenti dikarenakan alasan pandemi covid-19.

Dari pengalaman pelaksanaan tahun–tahun sebelumnya, peserta  untuk mengikuti pelatihan ini cukup besar dan bagi yang telah dinyatakan lulus serta mengimplementasikannya dalam aktifitas pendampingan pasien, mereka rasakan manfaat yang luar biasa setelah mengikuti program pelatihan.

Kegiatan pelatihan ini didukung oleh TUV Rheinland Indonesia sebagai Lembaga sertifikasi profesi internasional yang sejak awal program ini dilaksanakan melakukan pekerjaannya secara profesional sehingga sertifikat sebagai pendamping pasien kanker payudara yang diterima oleh peserta setelah dinyatakan memenuhi syarat melalui proses yang menjadi standard TUV Rheinland Indonesia, selain itu program ini didukung oleh Ibu Prita Kemal Gani selaku CEO dari London School of Public Relation ( LSPR ) dan  PT Paragon Technology & Innovation (Wardah Cosmetics).

Sumber: Press Release Humas

icon-whatsapp-ykpi