Bahasa |

Dukung Telementoring ECHO, Kemenkes: Jangan Cuma untuk Kanker


Dukung Telementoring ECHO, Kemenkes: Jangan Cuma untuk Kanker

Jum'at, 01/07/2022

Jakarta, YKPI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendukung program Telementoring ECHO (Extension of Community Healthcare Outcomes), yang dinilai mampu meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, serta mengurangi ketimpangan layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, menurut Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, Arianti Anaya, bertujuan meredam kenaikan kasus berbagai penyakit penyebab kematian tertinggi, salah satunya kanker.

Kendati demikian, Arianti mendorong agar program tersebut ke depannya tidak hanya untuk penyakit kanker, namun juga penyakit-penyakit lainnya.

"Dengan adanya perkembangan telementoring, ini suatu upaya yang sangat baik dan ditungg-tunggu. Ke depannya diharapkan dapat bertransformasi, tidak hanya untuk kanker, namun juga penyakit lain, seperti diabetes melitus, penyakit jantung, dan ginjal melalui Telementoring ECHO," ujar Arianti dalam webinar 'Pengembangan Telementoring: Mencapai Luaran Layanan Kanker Nasional' pada Kamis (30/6).

Arianti mengatakan, Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) yang selama ini menjadi satu-satunya rujukan layanan kanker di Indonesia, tidak bisa berjuang sendirian. Upaya menekan angka kanker juga harus dilakukan secara gotong-royong, termasuk melibatkan RSUD dan melatih para tenaga kesehatan.

"Kalau hanya RS Kanker Dharmais yang menangani kanker, saya yakin tidak akan mampu. Apresiasi luar biasa ke dr. Soeko (Dirut RSK Dharmais) yang sudah mengembangkan (Telementoring ECHO) sampai ke RSUD. Untuk (menunjang kapasitas) tenaga kesehatan, nanti akan kita siapkan beasiswa-beasiswa dan telementoring melalui ECHO ini," sambung Arianti.

Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) merupakan lembaga nirlaba di bidang kanker payudara pertama, yang telah meluncurkan proyek percontohan (pilot project) Telementoring ECHO sejak Februari 2022 lalu, dengan menggandeng Komunitas Peduli Kanker Payudara (KPKP) Kabupaten Tangerang.

Pilot project ini diharapkan meningkatkan kemampuan para tenaga kesehatan, kader kesehatan, dan masyarakat perempuan di Kabupaten Tangerang, untuk melaksanakan deteksi dini kanker payudara, periksa payudara sendiri (Sadari), periksa payudara secara klinis (Sadanis), dan tatanan sistem rujukan melalui telementoring dan pelatihan terstruktur.

"Pilot Project tersebut merupakan perluasan dari Project ECHO Rumah Sakit Kanker Dharmais. Terimakasih kepada Dirut RS Kanker Dharmais. Adapun peserta dalam pilot project ini sebanyak 100 orang dari Puskesmas Kelapa Dua, Puskemas Curug dan RSUD Kabupaten Tangerang," terang Ketua YKPI Linda Agum Gumelar.

Penyelenggaraan pelatihan, lanjut Linda, dilakukan dua kali dalam sebulan secara telementoring. Dengan pertimbangan akan situasi dan kondisi peserta terkait sarana, prasarana dan kemampuan sebagaian peserta terhadap penguasaan teknologi maka kegiatan dilaksanakan dengan menghadirkan peserta di kedua puskesmas tersebut untuk secara bersama-sama dilakukan pelatihan.

"Kami berharap pelaksanaan telementoring dengan model ECHO ini bisa menjadi replikasi untuk juga dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, dalam rangka upaya kita mempercepat perluasan pemahaman tentang kanker payudara dalam upaya bersama untuk menekan kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia," ujar Linda.

Dalam kesempatan yang sama, Dirut RS Kanker Dharmais, Soeko Werdi Nindito menegaskan bahwa Telementoring ECHO dapat meningkatkan pemerataan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Sebab, Telementoring ECHO mampu membangun hub-hub dan fasilitas baru di daerah.

"Telementoring ECHO tidak hanya untuk kanker, namun juga bisa untuk penyakit-penyakit lainnya. Agar berjalan lancar, kami membutuhkan dukungan dari RSUD (rumah sakit umum daerah) agar berkomitmen menjalankan ECHO," tutup Soeko.

icon-whatsapp-ykpi