Bahasa |

3 Hal Ini Jadi Alasan Tak Perlu Takut Kanker Payudara


3 Hal Ini Jadi Alasan Tak Perlu Takut Kanker Payudara

Selasa, 14/12/2021

Jakarta, YKPI - Kanker payudara menjadi momok menakutkan bagi setiap perempuan. Penyakit itu saat ini merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia.

Kendati demikian, kanker payudara tidak untuk ditakuti. Spesialis bedah dan onkologi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) dr. Agus Sutarman Sp. B (Onk) menerangkan, terdapat tiga alasan kanker payudara tak semenakutkan itu.

Pertama, kanker payudara merupakan jenis penyakit yang bisa disembuhkan. Namun perlu dicatat, tingkat kesembuhan kanker payudara tergantung pada stadium saat pasien memeriksakan diri.

Semakin dini stadiumnya, maka tingkat kesembuhan semakin besar. Sebaliknya, semakin lanjut lanjut stadiumnya, maka akan semakin rendah tingkat kesembuhannya.

"Karena itu harus rutin melakukan skrining dan deteksi kanker payudara. Bisa dengan cara Periksa Payudara Sendiri (Sadari) maupun Periksa Payudara secara Klinis (Sadanis)," jelas dr. Agus dalam kegiatan virtual 'Sosialisasi dengan Semangat Hari Ibu Wanita Indonesia Dapat Mendeteksi Dini Kanker Payudara secara Sadari dan Sadanis' pada Selasa (14/12), yang diikuti oleh para Ikatan Istri Polisi Militer (IIPM) Satuan Pomad se-Indonesia.

Kedua, tidak semua tumor atau benjolan di payudara merupakan kanker payudara. Dikatakan oleh dr. Agus, tumor terbagi menjadi dua, yakni tumor ganas dan tumor jinak.

"Tumor ganas hanya di bawah 20 persen kemungkinan kanker payudara. Sebagian besar bukan (kanker payudara). Bisa karena hormonal atau sedang menyusui," kata dr. Agus.

Ketiga, tidak semua kanker payudara harus berakhir dengan operasi pengangkatan payudara atau mastektomi.

"Jangan takut, kalaupun harus dibiopsi oleh dokter, itu biopsi sederhana. Justru dengan biopsi kita bisa tahu ini (kanker payudara) ganas atau jinak. Setelah tahu ini ganas, ini yang harus segera ditindaklanjuti," papar dr. Agus.

"Kalau tidak segera dilakukan, dikhawatirkan menyebar. Bukan karena biopsinya," sambung dr. Agus.

Webinar ini digelar atas kerja sama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dengan Persit KCK Cab BS PUSPOMAD dan Persit KCK Ranting 5 POM Cab III PD Jaya, yang dihadiri oleh lebih dari 700 peserta Persit KCK, termasuk aparatur sipil negara.

Kegiatan dibuka Ketua YKPI Linda Agum Gumelar dan Ketua Persit KCK Cab BS PUSPOMAD, Tamara Chandra W. Sukotjo, yang menekankan pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara.

icon-whatsapp-ykpi